Senyuman Ibu dan Ayah
“Kau ingin ku menjadi yang terbaik
bagimu patuhi perintahmu jauhkan godaan yang mungkin ku lakukan dalam waktuku
beranjak dewasa” seketika aku teringan kepada ayah aku tidak tahu apa yang
harus aku lakukan aku hanya bisa terdiam dan menatap gambar yang membisu dan
hanya tersenyum menatapku rasanya aku
ingin kembali kemasa lalu masa dimana aku mendapatkan kasih sayang yang utuh
dari seorang ayah tapi masa itu tidak mungkin bisa kembali.
Hari itu adalah hari yang mebuat aku terpuruk, hari dimana ayah menelfon dan
berkata akan pulang dan menjanjikan kepadaku akan membawakan kado istimewa
untuk hari ulang tahun ku.
“halllooooo kaka apa kabar hari ini ayah akan
pulang ke bandung ayah membawakan kado istimewa untuk kaka tapi kaka harusa
berjanji kepada ayah bahwa kaka akan belajar yang baik dan menjaga ibu selama
ayah pergi”. aku pun menjawab “aaaayyyyaaaahhhh sungguh akan pulang hari ini?
waaahhhh aku bahagia mendengar ayah akan pulang iya aku akan menjaga ibu” dari
situ ayah menutup telfonnya.
Aku
sungguh bahagia dan sangat terharu tapi aku bingung mengapa ayah bekata aku
harus menjaga ibu banyak tanda tanya yang aku rasakan tapi aku tidak menghiraukan
semua itu dan aku bergegas memberitahu ibu bahwa ayah akan pulang hari ini.
“iiiiiibbbbbuuuuuuuu” ucapku
dan
ibu menjawab “ada apa? Sepertinya kaka bahagia, memang ayah berkata apa
ditelfon”
“ayah akan pulang bu hari ini”
dan
aku pun langsung memeluk ibu dengan erat dan lari ke kamar, ibu hanya tersenyum
dan berkata “syukur alhamdulilah kalau begitu, awas kaka jatuh jangan lari-lari
di dalam rumah” dan aku menjawab “iya bu....”
di kamar aku langsung memeluk bingkai
yang berisi foto ayah yang sedang tersenyum, aku memikirkan hadiah apa yang di bawa ayah “apa yah.. hadiah yang di
bawakan ayah... wah aku sunguh tidak sabar menantikan kedatangan ayah” saking bahagianya akupun tak sadar tertidur.
Siang
itu disaat aku tertidur di kamar kesayangan ku ibu menonton TV ibu melihat
berita di sana banyak topik yang di bicarakan dari kasus para koruptor,
kemiskinan hingga ada berita tentang kecelakaan pesawat, ibu penasaran dengan
berita mengenai kecelakaan pesawat itu.
Ketika berita sudah dimulai tiba-tiba
ibu mengeluarkan air mata ibu tidak mengerti kenapa tiba-tiba ibu menangis,
ternyata berita tentang kecelakaan pesawat itu adalah pesawat yang sedang diperkenalkan
karena itu adalah pesawat baru banyak infestor yang ikut dalam peluncuran
pesawat itu tidak hanya infestor tapi masih banyak orang yang mengikuti
peluncuran pesawat tersebut seperti pekerjaan ayahku yaitu wartawan.
Disitu ibu baru ingat bahwa tadi malam
ayah menelfon kepada ibu untuk memberitahu bahwa ayah akan meliput peluncuran pesawat
baru dan dari situ ayah akan langsung pulang.
Ayah
berkata “ibu ayah besok akan meliput peluncuran pesawa baru dan ikut terbang
mersakan pesawat baru setelah selesai
ayah akan langsung pulang”
Lalu
ibu menjawab “oh ya wah ayah hebat bisa merasakan pesawat baru, ayah hati-hati
ya ayah harus banyak berdoa dan ayah jangan lupa karena lusa adalah hari
ulangtahun anak kita”
Ayah
menjawab “ia bu ayah tidak akan lupa ayah telah menyiapkan hadiah untuk anak
kita ko”
Semua kata-kata ayah di telfon tadi
malam terngiang di telinga ibu dan tandatanya besar menghampiri ibu, lalu ibu
melanjutkan menonton berita tersebut mengatakan pesawat tersebut menghilang di
tengah-tengan hutan dan ternyata pesawat tersebut menabrak tebing gunung dan diperkirakan
tidak ada satu orang pun yang selamat air mata ibu meleleh dan jatuh, kesedihan
yang tidak terbendung datang, langit pun tersa gelap, waktu terasa berhenti
langit, tersa runtuh ketika tahu suami yang kita sayangi dan kita cintai
terkena musibah dan di perkirakan sudah tidak bernyawa lagi.
Di saat keheningan melanda tiba-tiba
terdengar suara telfon ibu berharap itu ayah yang menelfon ketika di angkat
ternyata itu adalah teman ayah yang memberitahu ibu bahwa ayah menjadi salah
satu korban dalam musibah kecelakaan pesawat tersebut “hallo ibu saya teman
dari suami ibu saya ingin memberitahu bahwa suami ibu menjadi korban kecelakaan
pesawat dan saya ingin mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya”
Dan sekejap ibu terdiam bibir ibu
terasa membeku tidak bisa mengucapkan apa-apa selain kata “iya” disitu ibu
langsung menjatuhkan telfon dan berlari ke kamarku ibu memelukku dengan erat
dan mengeluarkan air matanya lalu ibu berkata “kamu jangan tinggalkan ibu ibu
sayang kamu”
Dan aku hanya bisa terdiam aku tidak
mengerti apa yang terjadi aku hanya menatap mata ibu dan mengusap air mata ibu
lalu ibu menciumku aku terharu dengan semua ini aku bertanya kepada ibu “ada
apa bu kenapa ibu tiba-tiba seperti ini” ibu hanya terdiam memeluk foto ayah,
aku bergegas bangun dan mengambilkan minum untuk ibu disaat aku melihat
televisi ada berita tentang kecelakaan pesawat dan dipampangkan nama-nama
korban disitu aku melihat nama ayah dan foto
ayah yang di ambil sebelum ayah memasuki pesawat.
Air mataku jatuh dan badan ini tersa
lemas rasanya aku ingin menjerit “ya Tuhan mengapa kau memberikan musibah ini
kepada hambamu, hamba tidak tega melihat ibu dan hamba masih ingin dekat dengan
ayah ya Tuhan semoga semua ini bohong” lalu aku menghampiri ibu di kamar ibu
menangis lebih haru setelah mengetahui aku mengetahui apa yang terjadi.
aku mencari informasi yang lebih
lanjut mengenai korban kecelakaan pesawat dan ternyata aku mendapatkan info
jenazah semua korban tidak ada yang masih utuh semuanya hancur berkeping-keping
termasuk jenazah ayah dan jenazah ayah di temukan 1 km dari tempat kejadian aku
tidak bisa membayangkan rasa sakit yang ayah rasakan di saat pesawat itu hacur
yang membuat badan ayah hancur sugguh rasanya dunia ini berheniti berputar.
Seminggu berlalu jenazah ayah di kirim
ke rumah dimasukkan kedalam petimati,
semua orang prihatin kepadku dan mengucapkan bellasungkawa aku semakin
merasa terpuruk disaat melihat ibu yang sudah setengah waras, disaat jenazah
ayah di masukkan keliang lahar ibu tiba-tiba berteriak dan menangis “jangan
masukkan suami ku kedalam tanah kasihan badannya sudah hancur” aku bingung dan aku hanya bisa mengadu kepada
Tuhan “ya Tuhan berikan kekuatan kepada ibuku dan aku “lalu setelah dari
pemakaman aku dan ibu kembali ke rumah dan di depan rumah ternyata ada tamu.
Tamu
itu ternyata teman ayah dia membawa
boneka dan surat yang di titipkan ayah kepada beliau surat itu berisi ucapan
maaf ayah dan ucapan selamat ulangtahun
“selamat
ulangtahun anakku sayang dan maaf ayah baru sempat memberikan hadiah ini”
Seketika
air mataku menetes dan takterbendung lagi dan aku baru menyadari maksud ayah di
telfon bahwa aku harus menjaga ibu, karena kini hanya tinggal ibu yang aku
punya.
Setahun berlalu kondisi ibu semakin
parah apalagi di saat aku mendengarkan
lagu yang biasanya sering aku nyanyikan dengan ayah dia selalu menangis dan
menjerit sambil memegang surat terakhir yang ayah berikan kepada ku, Tuhan
tolong hambamu yang lemah ini berikan kesembuhan kepada ibu berikan senyumannya
kembali ya Tuhan aku tidak kuasa melihatnya.
Andaikan
semua ini tidak terjadi aku pasti masih bisa melihat senyuman ibu yang selalu
menenangkan hatiku pelukan ayah yang selalu menghangatkan hatiku canda tawa
ayah dan ibu yang selalu membuat aku
tertawa tapi kini semua sudah terenggut, terenggut oleh kejamnya masa lalu yang
menghancurkan keluarga kecilku tapi aku tahu di balik semua ini pasti akan ada
hikmahnya.
Dan
akhirnya ibu sekarang menjalani terapi kejiwaan dan aku menjalankan harapan
ayah untuk menjaga ibu dan belajar dengan sungguh-sungguh dan aku sekarang
telah lulus kuliah sarjana ITB dan meneruskan impian ayah menjadi reporter yang
ternama.
Meskipun
semua ini terasa berat karena sudah tidak ada ayah tapi aku tahu di surga sana
ayah selalu mendoakan ku dan mendorongku untuk menjadi anak yang selalu
berbakti kepada orang tua, anak yang suksek dan selalu menjaga ibu.
Terimakasih
ayah atas semua pelajaran yang telah ayah berikan I LOVE YOU.